Biografi Roy Suryo - Mantan Menpora
Politik
Roy Suryo Notodiprojo, atau lebih dikenal sebagai Roy Suryo, adalah salah satu tokoh publik Indonesia yang dikenal luas sebagai pakar telematika dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga. Lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968, Roy menempuh pendidikan Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana ia juga sempat menjadi dosen dan pengajar fotografi serta media rekam.
👤 Profil Singkat
Nama lengkap: Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo
Tempat & Tanggal Lahir: Yogyakarta, 18 Juli 1968.
🎓 Latar Pendidikan & Karier Akademik
Menempuh studi Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), lulus Sarjana pada 1991, Magister Perilaku & Promosi (S2) pada 2005, dan melanjutkan ke program doktor di UNJ.
Mengajar di Jurusan Seni Media Rekam ISI Yogyakarta tahun 1994–2004, serta menjadi dosen tamu pada Program D‑3 Komunikasi UGM, mengajarkan fotografi selama beberapa semester.
💼 Kiprah Profesional & Politik
Menjadi konsultan teknologi sejak akhir 1990-an hingga awal 2000-an untuk berbagai lembaga: Staf Ahli Gubernur DIY, Polda DIY, dan BNN.
Muncul ke publik saat mengungkap rekaman kontroversial Presiden Habibie pada 1999 menggunakan analisis spektrum; setelah itu, semakin diundang sebagai pakar forensik digital dalam berbagai kasus media .
Bergabung dengan Partai Demokrat pada 2005, lalu terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009–2013 mewakili Yogyakarta .
📌 Menjabat Sebagai Menpora (2013–2014)
Dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pengganti Andi Mallarangeng pada Januari 2013. Selama menjabat hingga Oktober 2014, fokus pada resolusi konflik PSSI-KPSI dan manajemen organisasi olahraga.
🔧 Aktivitas & Kehidupan Pascajabatan
Dari 2014 hingga 2019, kembali menjadi anggota DPR dan duduk di Komisi I yang mengurusi pertahanan, luar negeri, dan intelijen.
Pada 2019 dinonaktifkan dari jabatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, lalu mundur total dari partai pada 2020, memilih fokus sebagai pengamat dan praktisi telematika independen .
🏆 Prestasi & Penghargaan
Meraih beberapa penghargaan fotografi tingkat nasional seperti juara lomba foto, termasuk dari Kadin, Telkomsel, dan Majalah Trend Digital.
Diakui sebagai Tokoh Digital dan Golden Award Indonesian Telematika Writer pada era awal 2000-an .
⚠️ Kontroversi & Sorotan Publik
Pernah dikritik soal klaim “menemukan lagu asli Indonesia Raya” yang kemudian dibantah oleh pihak Leiden University dan Tim AirPutih .
Pernah lupa lirik lagu nasional di stadion pada 2013; ia menanggapi bahwa penonton bernyanyi terlalu keras sehingga membuatnya bingung .
Kerap terlibat dalam kasus-kasus media, termasuk analisis foto porno selebritas dan kasus video syur Ariel-Luna, yang memicu kritik terhadap keahlian dan etikanya sebagai ahli saksi digital .
Pada 2022, ia menjadi tersangka penistaan agama dan melanggar UU ITE setelah mengunggah meme stupa Borobudur bergambar mirip Presiden Jokowi; dihukum 9 bulan penjara dan denda Rp150 juta .
🧭 Kesimpulan
Roy Suryo adalah tokoh multifaset: akademisi, pakar telematika, politisi, pengajar, serta figur publik yang kontroversial.
Kiprahnya menjadi pionir dalam analisis digital di Indonesia sekaligus sering bersinar karena kontroversi. Meskipun namanya sempat tercoreng, perannya dalam mendidik masyarakat tentang keamanan digital dan hoaks tetap menjadi bagian penting dari warisannya.
Sumber:
Profil dan wawancara Roy Suryo dari Kompas.com, Suara.com, FortuneIDN.com, dan Wikipedia Indonesia (diakses Juli 2025).